Kini kau sedang mencari buku pinjaman itu, mulai dari tumpukan buku di meja belajar, di dalam lemari, dan di dalam semua tas yang ada di kamarmu. Nihil. Buku itu tidak ada. Kau tampak kebingungan. Lalu kau berjongkok di sebelah meja belajar, menelengkan kepala ke bawah meja.
Akhirnya. Buku itu ketemu. Ada di bawah meja. Kau mengambilnya perlahan. Tampaknya kau lega telah menemukan bukunya, tidak khawatir menghadapi reaksi Kira ketika kau bilang bukunya hilang.
Namun ternyata, keleegaan itu tidak bertahan lama. Kau membuka kaver buku itu. Halaman pertama membuat keningmu berkerut. Halaman kedua, keningmu semakin berkerut. Halaman berikutnya dan berikutnya, kau seperti tidak tahan melihatnya. Kau memandanginya. Memandangi ‘hasil karya’ adikmu yang akhir-akhir ini sangat suka menggambar di kertas… [R]